FHIL UHO Gelar Seminar Nasional

Perubahan iklim yang terjadi secara global memberi dampak luar biasa, termasuk di dalamnya dampak ketahanan pangan dan energi. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin oleh UUD 1945 dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Terkait dengan hal tersebut, negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang.

Fakultas kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) Universitas Halu Oleo (UHO) melaksanakan seminar nasional terkait perubahan iklim untuk mencapai kemandirian pangan dan energi

Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UHO, Dr. Santiaji Bande menuturkan, pemanasan global saat ini menjadi perhatian dunia karena memberi banyak kekhawatiran seperti energi maupun pangan. Pihaknya memberi apresiasi kepada FHIL UHO karena telah mengangkat tema perubahan iklim pada semianr nasional yang diadakan di salah satu hotel di Kendari pada 27-28 November 2023.

Pihaknya pun berharap, kegiatan tersebut mampu mentransfer pengetahuan dan menambah wawasan keilmuan baik itu pemerintah sebagai pengambil kebijakan, akademisi dan mahasiswa khususnya di bidang lingkungan hidup. Seminar ini sendirian bertujuan untuk meningkatkan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim untuk mencapai kemandirian pangan dan energi global.


Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bidang Energi RI, Prof. Haruni Krisnawati yang hadir dalam acara itu menyampaikan, peningkatan efek rumah kaca mengancam stabilitas iklim kita dan keseimbangan ekosistem. Seperti kenaikan suhu, permukaan air laut, perubahan cuaca, dan peristiwa cuaca ekstrim.

Oleh karena itu, perlu tindakan nyata untuk menurunkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer dengan memulihkan keseimbangan energi antara bumi dan atmosfer. Inilah pentingnya seminar nasional kali ini untuk membahas hal tersebut.

Sementara Dekan FHIL UHO, Dr. Lies Indriyani mengungkapkan, Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Tentunya pertumbuhan penduduk ini menyebabkan peningkatan permintaan akan pangan dan energi.

“Untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat ini kita harus meningkatkan produksi pangan dan energi,” tutur dia. Perubahan iklim global menjadi ancaman yang serius bagi ketahanan pangan dan energi. Fenomena seperti peningkatan suhu global, perubahan pola curah hujan yang tidak teratur dan kenaikan permukaan air laut tentu berdampak negatif pada perubahan iklim.

Dia Menambahkan, peningkatan produksi lokal melalui pengembangan sektor pertanian dan energi pun perlu dilakukan. Adaptasi dan mitigasi menjadi salah satu faktor kunci mewujudkan hal tersebut.

Seminar nasional ini juga dihadiri Prof. Aminuddin Mane Kandari selaku Ahli Agroklimatologi dan Dosen Ilmu Lingkungan FHIL UHO serta Dr. Suyud Warno Utomo, yakni ahli Biologi sekaligus sebagai Ketua PEPSILI, Dr. Mahawan Karuniasa selaku Ahli Ilmu Lingkungan sekaligus sebagai Ketua APIK Indonesia dan Dr. Ir. Musri Mawaleda, M.T. selaku Anggota Badan Energi Nasional (bds)

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *